Thursday, May 13, 2010

Chronology kehidupan......



This is an e-mail conversation which I had with my eldest sister who is in Bangkok following her husband who is on a diplomatic mission there. She is not only a sister, she is a friend. A good one, indeed. I love talking to her sebab she is very practical, very easy. Her mind is always full of wise and interesting views. Her practicality can at times makes all your worries, all your troubles seems so far away... seems nothing. And as if you only worry and troubled yourself for no reason.... She is only a year plus older than me, so ikut chronology kehidupan, we are close. We should be.... Tapi kakak aku ni, masa kami kecik2, dia garang. My other sis, Haiza can testify to that. Ok, back to the e-mail conversation. I am going to reproduce the conversation as an article (mostly her words - almost all!), easier to read and easier to understand.

Tiap hari kita mulakan surah kehidupan dengan segala macam hal. Yang kena kerja rushing to get to work, rushing to get things ready before going to work, yang tak kerja lain hal pulak, all the rushings tetap ada. Perlu tak perlu, another story. Pendek kata, segala mala yang hidup ni akan ada surah kehidupan masing-masing, surah yang bermacam-macam. Enjoy tak enjoy belakang kira. Kalau berkat, amanah, redha, berlapang hati dalam segala hal, insyaallah elok dan indah lah perjalanan hidup kita.

Di sepanjang kehidupan ini, kita akan jumpa manusia yang bermacam-macam hal. Ada yang baik, yang immediately kita rasa boleh dijadikan idola! Ada yang perangai caca-merba, hidup pun jadi caca-merba. Macam-macam kerenah kita tengok. Dalam setiap langkah kehidupan akan ada iktibar, ada pengajaran, depending on how we look at things. Actually, manusia ni memang macam-macam! Kita cerita sikit chronology satay .... betapa kejamnya manusia, sampai binatang tak berdosa diproses jadi satay, jadi mincemeat, jadi burger ... belum dengar lagi binatang proses manusia jadi burger, jadi satay. Kalau adapun, ada binatang yang makan manusia mentah-mentah, tapi lepas tu kalau nasib tak baik, dia kena tembak oleh manusia yang bukan mangsanya, manusia yang tak kena dimamah olehnya. Manusia yang tembak binatang tu, sihat walafiat, tak disentuh pun oleh binatang tu ... paling-paling pun kena gigit nyamuk atau semut je. Macam kes ayam, kesian kat ayam tu... dah la kena sembelih, kena siat, kena potong-potong, direbus, dimasak sampai lembik, bercerai isi dari tulang, macam mayat-mayat mangsa Polpot la pulak dan dimamah oleh manusia. Siapa yang kejam, akal siapa yang teruk, manusia seperti binatang ke, binatang macam manusia. Setahu aku, binatang selalu kalah dengan manusia. Segarang-garang harimau, ditembak dari jauh oleh manusia, boleh mati. Siapa yang kejam?

Anyway, cerita pasal kehidupan kita ni memang tak habis. Mimpi cinderella, mimpi hantu, mimpi tak jadi kenyataan, mimpi tinggal mimpi, pengorbanan yang tak dibalas, semua tu part and parcel of our life. Kadang-kadang kita saja yang tahu yang whatever yang kita buat tu adalah satu pengorbanan, sedangkan recipient pengorbanan kita tu akan sentiasa rasa itu adalah tanggungjawab kita.... paling cun ... dah takdir, dah qada' dan qadar... dan bila ego dah menguasai diri, tak tau nak salah siapa, guna agama sebagai alasan. Macam satu artikel yang aku baca, ada orang pi Mekah buat haji, agen tu tak betul-betul buat arrangement, bila terjadi masaalah, depa kata, apa nak buat, memang la ini dugaan di Mekah, dugaan sama ada kita boleh sabar ke tidak, dugaan kuat ke tidak iman kita. Oooihh, pasal apa nak heret iman dan dugaan ke dalam kesilapan manusia yang tidak merancang terlebih dahulu dengan baik. Betul tak? Selalunya begitu lah. Bila tak mau salahkan diri sendiri, kita tuding jari dekat ayat al-quran, tuding jari kat hadis, tuding jari kat fatwa fatwi. Walhal dalam Islam, segala urusan mesti dibuat dengan sebaiknya. Dari perancangan awal hingga akhir .... mesti dibuat dengan cara military precision. Kalau baca dan kaji sirah-sirah Nabi pun, boleh dicontohi macam mana para nabi dan sahabat membuat perancangan rapi dalam segala hal - masa perang, masa nak lari dari musuh, strategi dakwah, strategi ekonomi dan segala adab peraturan kehidupan seharian - tidur, makan, minum. Tak ada pun kita dengar Nabi salahkan Tuhan atau ayat-ayat yang diturunkan. Hari tu ada orang kena tegur dengan aku pasal dia kata dia tak pergi satu tempat sebab nanti payah nak solat. Aiitt.. bumi ni kepunyaan Allah swt. Dia yang perintahkan kita solat, kalau rasa payah, Dia tak akan perintahkan kita, betul tak? Lalu aku lecture hamba Allah ni, jangan sebut susah nak solat, itu bunyi macam salahkan Allah swt yang telah menyusahkan hidup kita. Sebenarnya kita yang malas nak usaha nak cari masa dan tempat untuk solat... lepas tu salahkan keadaan, tak ada bilik solat la, tak ada masjid la, traffik jam la, majlis terlalu lama, tak sempat la... Macam tu lah lebih kurang bab salah menyalah ni. Blaming everything around us, except ourself!

Dalam hidup ni, kita sentiasa ada persepsi tentang macam-macam. Memang jadi tugas kita to remind each other, sebab kita semua tak perfect. Kita, kalau tak dibendung, kalau tak dikuatkan ikatan persaudaraan, kalau tak ambil peduli masaalah each other, hidup dan persepsi kita tentang segalanya akan sentiasa diulit oleh sindrom "sinetron". Kita akan selalu ingat yang bila permulaan susah, ending akan happy, bila orang jahat, sure ending kena tangkap atau kena bunuh, bila kecik2 miskin, sure bila besar boleh jadi businessman .... tapi tu hanya dalam "sinetron". Dalam realiti kehidupan tak macam tu. Layar dan perjalanan hidup kita hanya untuk tontonan kita. Kita pengarah, kita pelakon, kita la penonton. Kalau bukan kita yang lakarkan hidup kita untuk jadi senang dan tenang, memang tak akan ada siapa lagi yang boleh buat. Biarlah kita melakar dan mengarah hidup kita berpandukan ilmu dan agama. Kalau biarkan orang lain mengarah dan melakarkan hidup kita, memang la boleh jadi "sinetron"! Hmmmm.... any loopholes here?

Just sharing my thoughts and feelings and hope things will be better for all of us in many2 more years to come. No need to worry, no need to ponder about the past.... plan life ahead, give ourselves chance to sparkle.... again and again. Alhamdulillah.

Sis, salam rindu from me. We grew up together, shared all our dreams together, me running to you with my ups and downs. You are always there....thank you. Love you always....
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

No comments:

Post a Comment