Friday, May 14, 2010

Susahnya menjaga hati ............




An article that was sent to my mail box today. Sent by my SIL, Shina. The original source of this article is unknown. I thought it is worth sharing ....

Susahnya menjaga hati. Sedangkan ia adalah tempat pandangan Allah swt. Ia merupakan wadah rebutan di antara malaikat dan syaitan. Masing-masing ingin mengisi. Malaikat dengan hidayah, syaitan dengan kekufuran. Bila tiada hidayah, ada ilmu pun tidak menjamin dapat selamat, sekalipun ilmu diperlukan. Susahnya menjaga hati. Bila dipuji, ia berbunga. Terasa luar biasa. Bila dicaci, aduh, sakitnya. Pencaci dibenci. Bahkan berdendam sampai mati. Bila berilmu atau kaya, sombong mengisi dada. Jika miskin atau kurang ilmu, rendah diri pula dengan manusia. Adakalanya kecewa. Kemuncaknya putus asa. Pada takdir yang menimpa, kita susah untuk redha. Ujian yang datang, sabar tiada. Jiwa menderita. Melihat kelebihan orang lain, hati tersiksa. Kesusahan orang lain, hati menghina. Bahkan terhibur pula. Suka menegur orang, tapi bila ditegur hati luka. Aduh, susahnya menjaga hati. Patutlah ia dikatakan raja diri. Bukankah sifat sombong pakaian Raja?! Bukan mudah menahan marah apabila orang marah kepada kita atau orang membuat kesalahan kepada kita. Bukan mudah tidak membalas terhadap orang yang menganiaya dan memfitnah kita. Sedangkan mereka menyusahkan kita, dan kita pun menderita dibuatnya. Tidak mudah menahan perasaan hati agar tidak berbunga ketika ada orang memuji kita. Apakah kita boleh menolak pujian itu dengan rasa hati bahawa kita tidak layak menerimanya? Tidak mudah, biasanya hati sedap dan berbunga rasanya. Apabila kita berhadapan dengan orang serba istimewa, ada yang kaya, berjawatan tinggi, tinggi ilmunya sedangkan kita orang biasa saja, biasanya kita inferiority complex dibuatnya, malu pun timbul. Dapatkah kita merasa biasa saja, tidak terasa apa-apa? Tidak mungkin, bukan? Hati tetap akan terasa. Apakah mudah hati kita menahan derita bila mendapat bala bencana? Tidak mudah, biasanya hati kita derita dibuatnya. Kita rasa kecewa, kita rasa kitalah orang yang malang hidup di dunia. Kita tidak dapat hubungkaitkan bala bencana dengan hikmah dan didikan Tuhan kepada kita. Bahkan biasanya selalu saja jahat sangka dengan Tuhan yang melakukannya. Hati kita rasa bahawa tidak semestinya Tuhan menyusahkan kita. Begitu jugalah kalau kita orang istimewa, berilmu, berjawatan tinggi, kaya! Biasanya rasa megah datang tiba-tiba, sombong pun berbunga, mulailah kita menghina. Hidup kita pun mulailah berubah, sebelumnya beragama, boleh lupa agama. Kalau dahulu dapat bergaul dengan orang biasa, sekarang kawan kita golongan atasan sahaja . Hendak bergaul dengan orang biasa seperti dahulu rasanya jatuh wibawa. Begitulah hati manusia sentiasa berubah-ubah apabila berubah keadaan. Susahnya menjaga hati. Namun itu cuma soal hati, mainan hati, mainan perasaan. Yang penting kita dengan Tuhan ada hubungan senantiasa, takut dan cinta. Bila hati terasa bahagia dengan Tuhan, rasa senang dengan-Nya, yang lain-lain tidak ada arti apa-apa.Karena itulah kita disuruh berdoa: “Ya Allah tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu, dan mentaati-Mu.”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Allah tidak menganiayai mereka, akan tetapi merekalah yang menganiayai diri mereka sendiri."
{Surah Ali Imran : 117}

Thursday, May 13, 2010

Chronology kehidupan......



This is an e-mail conversation which I had with my eldest sister who is in Bangkok following her husband who is on a diplomatic mission there. She is not only a sister, she is a friend. A good one, indeed. I love talking to her sebab she is very practical, very easy. Her mind is always full of wise and interesting views. Her practicality can at times makes all your worries, all your troubles seems so far away... seems nothing. And as if you only worry and troubled yourself for no reason.... She is only a year plus older than me, so ikut chronology kehidupan, we are close. We should be.... Tapi kakak aku ni, masa kami kecik2, dia garang. My other sis, Haiza can testify to that. Ok, back to the e-mail conversation. I am going to reproduce the conversation as an article (mostly her words - almost all!), easier to read and easier to understand.

Tiap hari kita mulakan surah kehidupan dengan segala macam hal. Yang kena kerja rushing to get to work, rushing to get things ready before going to work, yang tak kerja lain hal pulak, all the rushings tetap ada. Perlu tak perlu, another story. Pendek kata, segala mala yang hidup ni akan ada surah kehidupan masing-masing, surah yang bermacam-macam. Enjoy tak enjoy belakang kira. Kalau berkat, amanah, redha, berlapang hati dalam segala hal, insyaallah elok dan indah lah perjalanan hidup kita.

Di sepanjang kehidupan ini, kita akan jumpa manusia yang bermacam-macam hal. Ada yang baik, yang immediately kita rasa boleh dijadikan idola! Ada yang perangai caca-merba, hidup pun jadi caca-merba. Macam-macam kerenah kita tengok. Dalam setiap langkah kehidupan akan ada iktibar, ada pengajaran, depending on how we look at things. Actually, manusia ni memang macam-macam! Kita cerita sikit chronology satay .... betapa kejamnya manusia, sampai binatang tak berdosa diproses jadi satay, jadi mincemeat, jadi burger ... belum dengar lagi binatang proses manusia jadi burger, jadi satay. Kalau adapun, ada binatang yang makan manusia mentah-mentah, tapi lepas tu kalau nasib tak baik, dia kena tembak oleh manusia yang bukan mangsanya, manusia yang tak kena dimamah olehnya. Manusia yang tembak binatang tu, sihat walafiat, tak disentuh pun oleh binatang tu ... paling-paling pun kena gigit nyamuk atau semut je. Macam kes ayam, kesian kat ayam tu... dah la kena sembelih, kena siat, kena potong-potong, direbus, dimasak sampai lembik, bercerai isi dari tulang, macam mayat-mayat mangsa Polpot la pulak dan dimamah oleh manusia. Siapa yang kejam, akal siapa yang teruk, manusia seperti binatang ke, binatang macam manusia. Setahu aku, binatang selalu kalah dengan manusia. Segarang-garang harimau, ditembak dari jauh oleh manusia, boleh mati. Siapa yang kejam?

Anyway, cerita pasal kehidupan kita ni memang tak habis. Mimpi cinderella, mimpi hantu, mimpi tak jadi kenyataan, mimpi tinggal mimpi, pengorbanan yang tak dibalas, semua tu part and parcel of our life. Kadang-kadang kita saja yang tahu yang whatever yang kita buat tu adalah satu pengorbanan, sedangkan recipient pengorbanan kita tu akan sentiasa rasa itu adalah tanggungjawab kita.... paling cun ... dah takdir, dah qada' dan qadar... dan bila ego dah menguasai diri, tak tau nak salah siapa, guna agama sebagai alasan. Macam satu artikel yang aku baca, ada orang pi Mekah buat haji, agen tu tak betul-betul buat arrangement, bila terjadi masaalah, depa kata, apa nak buat, memang la ini dugaan di Mekah, dugaan sama ada kita boleh sabar ke tidak, dugaan kuat ke tidak iman kita. Oooihh, pasal apa nak heret iman dan dugaan ke dalam kesilapan manusia yang tidak merancang terlebih dahulu dengan baik. Betul tak? Selalunya begitu lah. Bila tak mau salahkan diri sendiri, kita tuding jari dekat ayat al-quran, tuding jari kat hadis, tuding jari kat fatwa fatwi. Walhal dalam Islam, segala urusan mesti dibuat dengan sebaiknya. Dari perancangan awal hingga akhir .... mesti dibuat dengan cara military precision. Kalau baca dan kaji sirah-sirah Nabi pun, boleh dicontohi macam mana para nabi dan sahabat membuat perancangan rapi dalam segala hal - masa perang, masa nak lari dari musuh, strategi dakwah, strategi ekonomi dan segala adab peraturan kehidupan seharian - tidur, makan, minum. Tak ada pun kita dengar Nabi salahkan Tuhan atau ayat-ayat yang diturunkan. Hari tu ada orang kena tegur dengan aku pasal dia kata dia tak pergi satu tempat sebab nanti payah nak solat. Aiitt.. bumi ni kepunyaan Allah swt. Dia yang perintahkan kita solat, kalau rasa payah, Dia tak akan perintahkan kita, betul tak? Lalu aku lecture hamba Allah ni, jangan sebut susah nak solat, itu bunyi macam salahkan Allah swt yang telah menyusahkan hidup kita. Sebenarnya kita yang malas nak usaha nak cari masa dan tempat untuk solat... lepas tu salahkan keadaan, tak ada bilik solat la, tak ada masjid la, traffik jam la, majlis terlalu lama, tak sempat la... Macam tu lah lebih kurang bab salah menyalah ni. Blaming everything around us, except ourself!

Dalam hidup ni, kita sentiasa ada persepsi tentang macam-macam. Memang jadi tugas kita to remind each other, sebab kita semua tak perfect. Kita, kalau tak dibendung, kalau tak dikuatkan ikatan persaudaraan, kalau tak ambil peduli masaalah each other, hidup dan persepsi kita tentang segalanya akan sentiasa diulit oleh sindrom "sinetron". Kita akan selalu ingat yang bila permulaan susah, ending akan happy, bila orang jahat, sure ending kena tangkap atau kena bunuh, bila kecik2 miskin, sure bila besar boleh jadi businessman .... tapi tu hanya dalam "sinetron". Dalam realiti kehidupan tak macam tu. Layar dan perjalanan hidup kita hanya untuk tontonan kita. Kita pengarah, kita pelakon, kita la penonton. Kalau bukan kita yang lakarkan hidup kita untuk jadi senang dan tenang, memang tak akan ada siapa lagi yang boleh buat. Biarlah kita melakar dan mengarah hidup kita berpandukan ilmu dan agama. Kalau biarkan orang lain mengarah dan melakarkan hidup kita, memang la boleh jadi "sinetron"! Hmmmm.... any loopholes here?

Just sharing my thoughts and feelings and hope things will be better for all of us in many2 more years to come. No need to worry, no need to ponder about the past.... plan life ahead, give ourselves chance to sparkle.... again and again. Alhamdulillah.

Sis, salam rindu from me. We grew up together, shared all our dreams together, me running to you with my ups and downs. You are always there....thank you. Love you always....
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Wednesday, May 12, 2010

Try baca....



Got this in my e-mail. Puas cuba dok baca. Faham tapi tegeliat la lidah. Maklumla, aku kan orang Kedah. And definitely this is not my lingo.... Anyway, enjoy reading ..... (letih buat keje, rest kejap...)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mamat rase malassang nök bangung tiddo. Nye gulling-gulling atah katil. Pusing kiri, pusing kanang. Serba dök kene dia berase. Mök Lijöh blèbèr hanyaar kot luör pitu, “Mat! Matahari nök tinggi galöh döh nim, ka’ak rezeki kalu bangung lèwat-lèwat. Mung tak dök kheje ke ari nim?”Dök tahang kene blèbèr Mamat Ppayang pong bikah bangung ceggat dari katil. Baru dia teringat pukol 11 ada kene wat kheje sikit hök Böh dia suroh kemarèng. Mamat pong jungaa tangang dia ambèk tuala. Pèsèngang mandi P. Ramlee pulök pagi nim, al maklunglah pukol 10.30 döh. Dari Manir nök jembe ke Jalang Batah Baru tu jauh jugök. Pah tu nök kena bereti stèsèng minyok Petronah pulök dekat sipang trapik lait Pulau Musang. Döp ingat starang nok tamböh minyök kemarèng. Dök dang 10 minit Mamat siap belake döh. Minung air kopi-ö setegök dua lepah tu pakaa kasut kulit atah tangge kak lambo. Baru beli minggu lepah tu kasut tu. Bekilat ssiö! Lepah tu Mamat pong stak möto vroooooong hale ke bandö. Mötosika sèkèng hèng jer, tapi boleh tahang lah.Jalang Batah Baru ader banyök bangunang jabbat dengang kedaa. Kalu hale ke depang sikit ada kedaa Astro, hök tv kene bayö bulang-bulang tu. Kalu tebèng dök bayö jer kena pötöng hanyaar. Lepah pada suraa Flat Batah Baru tu ada lèrèk kedaa èkong. Kedaa makang pong ada gök. Kalu jallang sikit lagi sebelum kedaa Astro tu, ada kawasang lapang tepat juaa khète baru cap Hyundaa dengang Kia.Di antara kedaa èkong dengang kedaa Astro tu ada celöh-celöh tu jabbat löyar baru buka. Pèsèngang baru pah jadi löyar tu Mamat mari mmkir sörrang. Slo-slo Mamat naèk tikat dua. Napök gaye ader dua örang jer kherani. Llaki sörang, ppuang sörang. Boleh tahang hök ppuang tu. Tapi pakaa cicing molèk ngak kat jari manih tu. Ttunang döh pèsèngang tu.. Dök napök gambö starang. Berat nnanang. Mamat kabö ke kherani ppuang tu dia nök jjuper Tuang Löyar. Hayat hidup Mamat dök rajing jjuper löyar skali habuk. Cakkak dengang löyar jauh skali.. Nye mari debö wèh.Mamat pong ketok pitu masok. Löyar tu tengöh pegang gagang talipung cap Panasonic kat telinga dia. Wayar talipung tu tengöh beseranggöh lagi. “I dah uruskan fixed deposit you sebanyak RM10 juta tu. Lagi satu, minggu depan ni, I nak you ikut I ke Singapore. HSBC Singapore dah buat arrangement untuk finance syarikat klien I, tak banyak, dalam 20 juta Sing dollar. Firm I jadi lawyer jugak tu. I turun KL minggu ni, kita dinner kat Shook di Starhill ok?”Mamat bukang pandaa sangat cakak orang putih. Tapi bila dengö haa pitih die pahang. Mainang apa juta-juta nim? Mamat mari mmikir.Löyar muder tu pong letök gagang talipung sambil-sambil kheling ujung mata tengök ke Mamat. “Yer, nök mender? Saya sibuk sangat ni, dök tengök ker?” löyar tu tanye Mamat.Mamat pucat kesi. Dök tahu nök kata mende. Nök jawak salöh. Tak mboh jawak salöh. Macang mase nök bangung tiddo sakning. Serbe dök kene. Sudöhhang Mamat tebèng jugök jawak.“Sebenörnyer tuang, sayer nim kheje dengang sarikat Teleköng. Saya mari nok sambung wayar talipung hök tuang wak lölök cakkak sakning. Dök sambung lagi wayar tu, guaner lah tuang boleh cakkak döh!”Muka tuang löyar tu jadi biru hèrang!Döh nök wat guana starang! Nök èksèng dök betepat! Ada jugök löyar kècèk orang dèh! Pecöh bo! Orang jamang lenim kata “kantoi”!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Without geography, you are nowhere"

Tuesday, May 11, 2010

Gathering..... I was there, at last.....





It has been a while since I last update. Had been so tied up at work. Left home immediately after fajr prayer and balik definitely after isyak. Everyday... And back at home with house work, home work, home duty, semua ada. Letih is the word. Yes, finally the announcement of whatever transition, whatever restructuring the company had been planning had been made. All the corridor talks, boardroom talks, coffeeshop talks, market talks was now for real. Like it or not, it was real! Yup, i was affected... Come June, will be new things for me, new set of people to meet, to work with. Same boss though.... Had been in the management/admin/hr area all my working life. Well, i am happy? All I can say for now is, syukur alhamdulillah.... I still have a job. Feelings? Mixed feelings actually .... got to learn new things in the new business area. Insyaallah....

This is an overdue posting. Supposedly posted last week. Tak pa, pepatah "it's better late than never" applies here! I finally went to a gathering of old friends last May 1st. Old means 'lama', not 'tua' ok. I said 'finally' because I have been missing all the gatherings that was done over the years. Opps... I went once... at Shaolin's place. Tu pun dah lama. Ok, let's cerita ceriti a little bit about this gathering. Done at Tina's place in Sunway Kayangan. Drove there with my two sidekicks who normally followed me wherever I go. Kira macam bayang2 la ni. Just ikut the address given, and miraculously, tak sesat. Ngah (Zaini) & Chik (Fuzy) were already there when we arrived. Tuan rumah (Tina) memang la ada, sebok dok 'membakar' steaks & chops. So western! And there started all the screams, the giggles, the laughs, and I felt young again!! Norita, Kak Syim, Kak We, Kak Jee, Jan, Alinda & her three girls were also there. Macam-macam cerita, macam-macam gossip, the serious, the lawak... cerita baru, cerita lama. And the updates of those known to us all. Yup, we had fun. I had fun! My two girls macam pening tengok we all. Mana tak pening, tak tau nak follow cerita sapa. Was there dari dekat-dekat pukul satu sampai pukul lima. Tu pun sebab tuan rumah ada function/event she has got to handle, so kami kena la berundur. Nasib baik dia ada hal, kalau tak, entah2 masih kat situ sampai maghrib kot! Anyway, it was an interesting meet. The girls, opps... ladies masih cun macam dulu-dulu. Food? Nice, all western, all the chops, name it, almost semua ada.... then ada cakes, brownies, kueh melayu pun ada. Everything is nice, the food and more importantly the company. Wish I can do this more often. Being young once was nice, but feeling young and carefree at this 'age' is more nicer..... alhamdulillah. Thanks, Tina for being a good host ... may Allah bless you always. Ngah, Chik, Norita and the rest, we'll meet again, insyaAllah.



After Tina's place, me and my girls, off we drove to Putrajaya (Alamanda). Hujan lebat all the way. Solat asar and maghrib in Alamanda. Beli groceries then balik. Why in Alamanda? Jauh tu.... I don't actually have the answer. Just that I love to drive jauh2 with the girls (boleh bagi ceramah free kat dia orang dalam kereta and they had no choice but to listen!). On the way home, berhenti solat isyak at Masjid Putrajaya. Hubby called from Kuching couple of times. Hairan dia, sampai malam we all tak balik-balik rumah lagi. Last lap of the 'merayau session', singgah Pelita SS2 beli dinner. Then off we balik....

A whole day outing.... tiring but definitely a nice one.


"A true friend walks in when the whole world walks out"